KEHUMASAN INFORMATIF, RUSLAN: APABILA MEMENUHI ASPEK INI
Palu-Bawaslu Sulteng. Bawaslu berhasil memperoleh anugerah urutan ke-tiga terbaik tahun 2018 sebagai badan publik lembaga non struktural kualifikasi “informatif” dari Komisi Informasi Publik (KIP). Selanjutnya tahun 2019, Bawaslu kembali ditetapkan sebagai lembaga Informatif dari KIP, tanpa urutan seperti tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Ruslan Husen dalam sambutan pembukaan kegiatan daring peningkatan kapasitas kehumasan Bawaslu Se-Sulteng, pada kamis (4/6).
“Ada kebanggaan bersama, sebagai lembaga negara yang masih tergolong baru namun Bawaslu bisa hadir meraih penghargaan dan apresiasi pemerintah dan publik,” ujarnya.
Pencapaian ini bukan tanpa dasar, melainkan ada hasil kinerja dan etos kerja Bawaslu dalam memberikan layanan informasi kepada masyarakat, melalui akses data dan informasi dengan mudah, cepat, akurat dan terpercaya.
“Semua itu terbangun dari tiga aspek utama yang berjalan beriringan yakni komitmen, koordinasi, dan inovasi,” jelas Ruslan.
Ruslan menjelaskan, komitmen bertumpu pada kolektivitas dan gerak bersama pelayan publik dalam memberikan layanan maksimal sesuai dengan kewenangan instansi, yang bermuara pada titik temu komitmen penanggung jawab badan publik hingga publik merasa dilayani dengan baik.
Adapun koordinasi terkait dengan komunikasi harmonis yang telah terbangun, dengan kedekatan emosional staf dan pimpinan menjadikan sasaran dan pencapaian program dan kegiatan menjadi lebih terarah.
Terakhir, inovasi teridentifikasi lewat pemanfaatan sarana teknologi berupa media sosial yang mudah diakses publik, dengan sajian informasi-informasi aktual dan responsif.
“Pada taraf implementasi, jika pengelolaan kehumasan mau maju, maka harus ada dukungan kelembagaan, sumberdaya manusia, infrastruktur, dan software yang handal,” kata Ruslan.
Lebih lanjut, capaian Bawaslu sebagai badan publik lembaga non struktural kualifikasi informatif, itu merupakan capaian Bawaslu RI yang berkedudukan di Jakarta, belum menjadi capaian Bawaslu yang berkedudukan di daerah.
“Lalu, kita mau apa? saya pernah menyampaikan, saya lihat-saya lupa, saya dengar-saya lupa, saya lakukan-saya bisa. Demikian penggalan kalimat yang pernah saya ucapkan, guna memberi landasan praktek dan simulasi pembelajaran kelas,” ujar Ruslan.
Pada sisi inilah kegiatan peningkatan kapasitas kehumasan Bawaslu Se-Sulteng memperoleh arti penting, agar bisa mengikuti jejak keberhasilan badan publik yang informatif.
Berikut rencana seri-seri pelaksanaan yang akan mengulas: peliputan dan penulisan berita, teknik penyusunan siaran pers, teknik fotografi dan dokumentasi, pengelolaan media sosial, pembuatan video layanan bawaslu, dan kajian membangun keterbukaan informasi publik.
Terakhir Ruslan mengajak peserta, “mari kita manfaatkan kesempatan berharga ini untuk meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan kerja-kerja kehumasan. Selamat belajar,” tutup Ruslan.

