PASCA PENDIDIKAN, PESERTA SEKOLAH KADER SIAP MENGAWASI PEMILIHAN 2020
Palu, Bawaslu Sulteng – Setelah menyelesaikan Pendidikan Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) angkatan kedua tahun 2019 selama dua pekan di Bogor, Jawa Barat. Peserta yang berjumlah 100 orang dan berasal dari seluruh Provinsi Se-Indonesia yang akan melaksanakan Pilkada telah kembali ke daerah asal masing-masing, untuk menerapkan Ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama pendidikan dalam menjalankan tugas sebagai relawan berkolaborasi dengan pengawasan pemilihan di daerah masing-masing.
Mengkoordinasikan peran kader-kader pengawasan yang telah lulus, para peserta SKPP asal Sulawesi Tengah pada Senin (14/10/2019) menyambangi Kantor Bawaslu Sulteng yang diterima langsung oleh Ketua dan anggota, Ruslan Husen dan Jamrin di ruang kerjanya. Dalam kunjungan ini, para peserta yang telah dibekali materi kepemiluan oleh para akademisi dan penggiat pemilu ini memaparkan hasil dan out put dari kegiatan tersebut, serta tindak lanjut rencana yang akan dilakukan setelah kembali ke daerah asal masing-masing.
Ruslan berharap pada lulusan sekolah kader agar dapat kembali ke komunitasnya masing-masing untuk bisa berkolaborasi dengan komunitas dan jaringannya bersama Bawaslu untuk melakukan kegiatan pencegahan pelanggaran pemilihan khusus untuk pemilihan kepala daerah tahun 2020 mendatang. Serta berani menyampaikan laporan jika ada pelanggaran terjadi.
“Banyak hal yang bisa diinisiasi misalnya menjaring partisipasi pemilih milenial untuk pencegahaan pelanggaran pemilu, Kedua membuat komunitas atau desa anti politik uang, dan ketiga kegiatan produktif lainnya untuk pencegahan politik uang di masing-masing daerah” ungkapnya.
Selain itu, Ruslan juga berharap agar lulusan sekolah kader nantinya dapat berperan mengikuti seleksi jajaran pengawas pemilu ad hoc baik di tingkatan kecamatan, desa ataupun pengawas TPS. “Walaupun tidak ada jaminan alumni sekolah kader akan lolos, karena proses adalah seleksi, yakni yang memenuhi kriteria dan lolos semua tahapan yang akan ditetapkan sebagai penyelenggara ad hoc nantinya” terang Ruslan.
Dalam diskusi paparan rencana kegiatan alumni sekolah kader, peserta perwakilan dari Kota Palu, Abdul Malik Firdaus memaparkan salah satu tindak lanjut yang akan dilakukan adalah membentuk sebuah komunitas bernama “Aktivis Peduli Pemilu” yang didalamnya berisikan kombinasi antara Aktivis Mahasiswa dan Pelajar, karena dinilai kaum milenial sangat banyak dikota Palu dalam membantu tugas pengawasan mendatang.
“Harapan pada Pilkada 2020 nantinya tentu, agar seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengawasan pemilu ini, karena pengawasan pemilu pada hakikatnya bukan hanya menjadi tugas Bawaslu melainkan tugas seluruh masyarakat” jelas abdul.
Penulis/Foto: Giska

