Rasyidi Tekankan Pendidikan Pemilu sebagai Fondasi Demokrasi Berkelanjutan
Banggai, Bawaslu Sulteng – Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah, Rasyidi Bakri, menegaskan bahwa pendidikan pemilu merupakan pilar utama dalam menjaga kualitas demokrasi secara berkelanjutan. Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber In House Training Penyelesaian Sengketa yang digelar Bawaslu Kabupaten Banggai Laut, Jumat (21/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Bawaslu Kabupaten Banggai Laut ini diikuti oleh Ketua, Anggota, serta jajaran sekretariat. Dalam penyampaiannya, Rasyidi menyoroti pentingnya kesiapan masyarakat sebagai pemilih yang memahami hak dan tanggung jawab politiknya.
“Demokrasi tidak dapat berhasil kecuali mereka yang menyampaikan pilihannya siap untuk memilih dengan aman. Perlindungan sejati demokrasi adalah pendidikan,” ujar Rasyidi.
Ia menjelaskan bahwa pekerjaan kepemiluan tidak berhenti pada hari pemungutan suara. Masa pasca pemilu tetap menjadi bagian siklus demokrasi yang menuntut konsistensi kerja dan penguatan kesadaran publik. Masa pra-tahapan bahkan disebutnya sebagai fase paling krusial karena menjadi ruang pembentukan literasi politik masyarakat.
Rasyidi juga menekankan peran penyelenggara pemilu untuk menjadi “sekolah kader demokrasi” yang terus menerus memberi pendidikan politik serta menjaga integritas proses pengawasan. Ia menambahkan bahwa program Kampung Demokrasi perlu dimasifkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperkuat nilai-nilai demokrasi di tingkat akar rumput.
Di akhir, ia kembali menekankan pentingnya menjaga netralitas ASN pada seluruh tahapan pemilu untuk menjaga profesionalitas birokrasi.
“Kerja kepemiluan berlangsung sepanjang waktu. Ini adalah komitmen bersama untuk memperkuat demokrasi yang berkelanjutan,” tutupnya.
Penulis: Milan
Foto: M Riyanto